CARANYA MENGHARGAI KEHIDUPAN
3. Bagaimana Allah memandang pembunuhan Habel?
3 Allah ingin agar kita menghargai kehidupan —baik
kehidupan kita sendiri maupun kehidupan orang lain. Misalnya, pada
zaman Adam dan Hawa dahulu, putra mereka, Kain, marah besar kepada
adiknya, Habel. Yehuwa memperingatkan Kain bahwa kemarahannya dapat
menyebabkan ia melakukan dosa yang serius. Kain mengabaikan peringatan itu. Ia ”menyerang Habel, saudaranya, dan membunuhnya”. (Kejadian 4:3-8) Yehuwa menghukum Kain karena membunuh saudaranya.
4. Dalam Hukum Musa, bagaimana Allah menandaskan pandangan yang benar tentang kehidupan?
4 Ribuan
tahun kemudian, Yehuwa memberi bangsa Israel hukum-hukum agar mereka
dapat melayani Dia dengan cara yang diperkenan. Hukum-hukum ini
adakalanya disebut Hukum Musa karena diberikan melalui nabi Musa. Dalam
Hukum Musa tertulis, ”Jangan membunuh.” (Ulangan 5:17)
Hal itu menunjukkan kepada orang Israel bahwa Allah menghargai
kehidupan manusia dan bahwa orang-orang harus menghargai kehidupan
sesamanya.
5. Bagaimana kita harus memandang pengguguran kandungan?
5 Bagaimana
dengan kehidupan janin? Menurut Hukum Musa, orang yang menyebabkan
kematian bayi yang ada dalam rahim ibunya dinyatakan bersalah. Ya,
kehidupan janin pun berharga bagi Yehuwa. (Keluaran 21:22, 23; Mazmur 127:3) Ini berarti pengguguran kandungan itu salah.
6. Mengapa kita tidak boleh membenci sesama kita?
6 Menghargai
kehidupan berarti memiliki pandangan yang benar tentang sesama manusia.
Alkitab mengatakan, ”Setiap orang yang membenci saudaranya adalah
pembunuh manusia, dan kamu tahu bahwa pembunuh manusia tidak memiliki
kehidupan abadi dalam dirinya.” (1 Yohanes 3:15)
Jika kita menginginkan kehidupan abadi, kita perlu menyingkirkan dari
hati kebencian apa pun terhadap sesama, karena kebencian sering menjadi
sumber kekerasan. (1 Yohanes 3:11, 12) Kita perlu belajar mengasihi satu sama lain.
7. Kebiasaan apa saja yang menunjukkan tidak adanya penghargaan terhadap kehidupan?
7 Bagaimana
dengan menghargai kehidupan kita sendiri? Orang biasanya tidak mau
mati, tetapi ada yang membahayakan kehidupan mereka demi kesenangan.
Misalnya, banyak orang merokok, mengunyah buah pinang, atau menggunakan
narkoba untuk bersenang-senang. Bahan-bahan itu merusak tubuh
dan sering mengakibatkan kematian penggunanya. Orang yang terbiasa
menggunakan bahan-bahan itu tidak menganggap kehidupan itu suci.
Kebiasaan tersebut najis dalam pandangan Allah. (Roma 6:19; 12:1; 2 Korintus 7:1)
Untuk melayani Allah dengan cara yang diperkenan, kita harus
menghentikan kebiasaan tersebut. Walaupun mungkin sangat sulit, Yehuwa
dapat memberi kita bantuan yang dibutuhkan. Dan, Ia menghargai upaya
kita untuk menjaga kehidupan kita sebagai karunia yang berharga
dari-Nya.
8. Mengapa kita harus selalu ingat perlunya memperhatikan keselamatan?
8 Jika
kita menghargai kehidupan, kita akan selalu ingat perlunya
memperhatikan keselamatan. Kita tidak akan ceroboh dan tidak akan
mengambil risiko hanya demi kesenangan atau sensasi. Kita tidak akan
mengemudi dengan ugal-ugalan dan akan menghindari olahraga yang
mengandung kekerasan atau yang berbahaya. (Mazmur 11:5)
Hukum Allah bagi orang Israel zaman dahulu menyatakan, ”Apabila engkau
membangun rumah baru [dengan atap datar], engkau harus membuat pagar
tembok yang rendah untuk atap rumahmu, agar engkau tidak mendatangkan
utang darah atas rumahmu bila seseorang jatuh dari situ.” (Ulangan 22:8)
Selaras dengan prinsip yang dinyatakan dalam hukum itu, semua bagian
dari rumah Anda, misalnya tangga, harus selalu dalam kondisi baik agar
orang tidak tersandung, jatuh, dan mendapat cedera berat. Jika Anda
punya mobil, pastikan agar mobil itu aman untuk dikendarai. Jangan
sampai rumah atau mobil Anda membahayakan diri Anda atau orang lain.
9. Jika kita menghargai kehidupan, bagaimana kita akan memperlakukan binatang?
9 Bagaimana
dengan kehidupan binatang? Itu pun suci bagi sang Pencipta. Allah
mengizinkan kita membunuh binatang untuk makanan dan pakaian atau untuk
melindungi orang dari bahaya. (Kejadian 3:21; 9:3; Keluaran 21:28)
Tetapi, menyiksa atau membunuh binatang hanya untuk hiburan adalah
salah dan menunjukkan bahwa seseorang sama sekali tidak menghargai
kehidupan yang suci di mata Allah. —Amsal 12:10.
CARANYA MENGHARGAI DARAH
10. Bagaimana Allah menunjukkan adanya kaitan antara kehidupan dan darah?
10 Setelah Kain membunuh adiknya, Habel, Yehuwa mengatakan kepada Kain, ”Darah saudaramu berseru kepadaku dari tanah.” (Kejadian 4:10)
Sewaktu Allah menyebut darah Habel, yang Ia maksudkan adalah kehidupan
Habel. Kain telah mengambil kehidupan Habel, dan sekarang Kain harus
dihukum. Darah, atau kehidupan, Habel seolah-olah berseru kepada Yehuwa
menuntut keadilan. Hubungan antara kehidupan dan darah diperlihatkan
lagi setelah Air Bah pada zaman Nuh. Sebelum Air Bah, manusia hanya
makan buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Setelah Air Bah, Yehuwa berfirman kepada Nuh dan putra-putranya, ”Segala
binatang yang bergerak, yang hidup, dapat menjadi makananmu.
Sebagaimana halnya tumbuh-tumbuhan hijau, aku memberikan semuanya
kepadamu.” Tetapi, Allah memberikan batasan ini, ”Hanya daging dengan
jiwanya [atau, kehidupannya] —darahnya—jangan dimakan.” (Kejadian 1:29; 9:3, 4) Jelaslah, bagi Yehuwa, kehidupan sangat erat kaitannya dengan darah.
11. Mengenai darah, apa yang Allah larang sejak zaman Nuh?
11 Kita
menghargai darah dengan tidak memakannya. Dalam Hukum yang Yehuwa
berikan kepada orang Israel, Ia memerintahkan, ”Mengenai setiap orang
. . . yang dalam perburuan menangkap binatang liar atau unggas yang
boleh dimakan, ia harus mencurahkan darahnya dan menutupinya dengan
debu. . . . Aku berfirman kepada putra-putra Israel, ’Kamu tidak boleh
makan darah segala jenis makhluk.’” (Imamat 17:13, 14)
Larangan makan darah binatang, yang mula-mula Allah berikan kepada Nuh
sekitar 800 tahun sebelumnya, masih berlaku. Pandangan Yehuwa jelas:
Hamba-hamba-Nya boleh makan daging binatang kecuali darahnya. Mereka
harus mencurahkan darahnya ke tanah —seolah-olah mengembalikan kehidupan makhluk itu kepada Allah.
12. Perintah apa mengenai darah yang diberikan oleh roh kudus pada abad pertama dan yang masih berlaku dewasa ini?
12 Perintah serupa berlaku bagi orang Kristen. Para rasul dan beberapa
pengikut Yesus yang mengambil pimpinan pada abad pertama berkumpul
untuk memutuskan perintah apa saja yang harus ditaati oleh semua di
sidang Kristen. Mereka berkesimpulan, ”Roh kudus dan kami sendiri telah
berkenan untuk tidak menambahkan lebih banyak beban kepadamu, kecuali
hal-hal yang perlu ini: agar kamu tetap menjauhkan diri dari hal-hal
yang dikorbankan kepada berhala, dari darah, dari binatang yang mati
dicekik [sehingga darahnya tertahan], dan dari percabulan.” (Kisah 15:28, 29; 21:25)
Jadi, kita harus ’menjauhkan diri dari darah’. Dalam pandangan Allah,
melakukan hal itu sama pentingnya seperti menghindari penyembahan
berhala dan amoralitas seksual.

Andaikata dokter menyuruh Anda menjauhkan diri dari alkohol, apakah Anda akan menyuntikkannya ke dalam pembuluh darah Anda?
13. Berikan gambaran bahwa perintah untuk menjauhkan diri dari darah mencakup transfusi darah.
13 Apakah
perintah untuk menjauhkan diri dari darah mencakup transfusi darah? Ya.
Sebagai gambaran: Andaikata seorang dokter menyuruh Anda menjauhkan
diri dari minuman beralkohol, apakah itu hanya berarti Anda tidak boleh
meminumnya tetapi Anda boleh menyuntikkannya ke dalam pembuluh darah
Anda? Tentu tidak! Demikian pula, menjauhkan diri dari darah berarti
tidak memasukkannya ke dalam tubuh kita dengan cara apa pun. Jadi,
perintah untuk menjauhkan diri dari darah berarti kita tidak akan
mengizinkan siapa pun mentransfusikan darah ke dalam pembuluh darah
kita.
14, 15. Jika dokter-dokter mengharuskan seorang Kristen ditransfusi darah, bagaimana ia akan menanggapinya, dan mengapa?
14 Bagaimana
jika seorang Kristen mendapat luka parah atau perlu menjalani operasi
besar? Katakanlah dokter-dokter mengharuskan dia ditransfusi darah, jika
tidak, dia akan mati. Orang Kristen itu tentu tidak ingin mati. Dalam
upaya untuk mempertahankan karunia kehidupan yang berharga dari Allah,
ia bersedia menerima dan mencari pengobatan lain yang tidak menggunakan
darah tetapi menggunakan berbagai zat pengganti darah yang mungkin
tersedia.
15 Apakah
seorang Kristen akan melanggar hukum Allah hanya untuk bertahan hidup
sedikit lebih lama dalam sistem ini? Yesus mengatakan, ”Barang siapa
ingin menyelamatkan jiwanya [atau, kehidupannya] akan kehilangan jiwanya; tetapi barang siapa kehilangan jiwanya demi aku akan mendapatkannya.” (Matius 16:25)
Kita tidak ingin mati. Tetapi, jika kita mencoba menyelamatkan
kehidupan kita sekarang dengan melanggar hukum Allah, bisa jadi kita
akan kehilangan kehidupan abadi. Maka, tindakan yang bijaksana adalah
percaya bahwa hukum Allah itu pasti benar dan yakin sepenuhnya bahwa
jika kita mati karena suatu sebab, Pemberi kehidupan kita akan mengingat
kita dengan membangkitkan dan mengembalikan kepada kita karunia
kehidupan yang berharga itu. —Yohanes 5:28, 29; Ibrani 11:6.
16. Mengenai darah, apa tekad hamba-hamba Allah?
16 Dewasa
ini, hamba-hamba Allah yang setia bertekad untuk mengikuti petunjuk-Nya
tentang darah. Mereka tidak akan memakannya dalam bentuk apa pun.
Mereka juga tidak akan menerima darah untuk alasan medis. * Mereka yakin bahwa sang Pencipta darah tahu yang terbaik bagi mereka. Apakah Anda sendiri yakin?
DARAH HANYA BOLEH DIGUNAKAN UNTUK SATU HAL
17. Di Israel zaman dahulu, Allah Yehuwa mengizinkan darah digunakan untuk satu hal apa?
17 Hukum
Musa menandaskan penggunaan darah untuk satu hal saja. Mengenai ibadat
yang dituntut dari orang Israel zaman dahulu, Yehuwa memerintahkan,
”Jiwa [atau, kehidupan] makhluk ada di dalam darahnya, dan aku sendiri
telah menaruhnya
di atas mezbah bagi kamu untuk mengadakan pendamaian bagi jiwa-jiwamu,
sebab darah itulah yang mengadakan pendamaian.” (Imamat 17:11)
Pada waktu orang Israel berdosa, mereka dapat memperoleh pengampunan
dengan mempersembahkan binatang dan menaruh sedikit darahnya di atas
mezbah di tabernakel atau belakangan di bait Allah. Darah hanya boleh
digunakan untuk korban-korban seperti itu.
18. Manfaat dan berkat apa yang dapat kita peroleh dengan dicurahkannya darah Yesus?
18 Orang
Kristen sejati tidak berada di bawah Hukum Musa dan karena itu tidak
mempersembahkan korban binatang dan tidak menaruh darah binatang di atas
mezbah. (Ibrani 10:1)
Tetapi, darah yang ditaruh di atas mezbah pada zaman Israel dahulu
menggambarkan korban yang berharga dari Putra Allah, Yesus Kristus.
Sebagaimana kita pelajari di Pasal 5 buku ini, Yesus memberikan kehidupan manusianya untuk kita dengan membiarkan darahnya dicurahkan sebagai korban. Kemudian, ia naik ke surga dan mempersembahkan kepada Allah nilai darahnya yang tercurah, sekali untuk selama-lamanya. (Ibrani 9:11, 12) Hal itu menjadi dasar untuk mengampuni dosa kita dan membuka jalan bagi kita untuk memperoleh kehidupan abadi. (Matius 20:28; Yohanes 3:16) Terlihat di sini betapa sangat pentingnya penggunaan darah untuk tujuan itu! (1 Petrus 1:18, 19) Hanya dengan beriman kepada nilai darah Yesus yang tercurah kita dapat memperoleh keselamatan.
19. Apa yang harus kita lakukan agar ”bersih dari darah semua orang”?
19 Kita
dapat sangat bersyukur kepada Allah Yehuwa atas karunia yang pengasih
berupa kehidupan! Dan, tidakkah hal itu seharusnya menggerakkan kita
untuk memberi tahu orang lain tentang kesempatan untuk memperoleh
kehidupan abadi atas dasar iman akan korban Yesus? Kepedulian kita
terhadap kehidupan sesama kita, yang sama dengan kepedulian Allah, akan
menggerakkan kita untuk segera melakukan hal itu dengan penuh semangat. (Yehezkiel 3:17-21)
Jika kita memenuhi tanggung jawab itu dengan sungguh-sungguh, maka,
seperti rasul Paulus, kita akan dapat mengatakan, ”Aku bersih dari darah
semua orang, karena aku tidak menahan diri untuk memberitahukan semua
kehendak Allah kepada kamu.” (Kisah 20:26, 27)
Memberi tahu orang-orang tentang Allah dan maksud-tujuan-Nya adalah
cara yang baik untuk menunjukkan bahwa kita sangat menghargai kehidupan
dan darah.
KITA MENGHARGAI KEHIDUPAN
- dengan tidak mengambil kehidupan janin
- dengan menghentikan kebiasaan yang najis
- dengan menyingkirkan dari hati kita kebencian apa pun terhadap sesama
0 komentar:
Posting Komentar